Rabu, 30 April 2014

aku dan Topiku

Singkat cerita dibalik karyaku ini:
Sebuah Desa yang masyarakatnya merasa cukup mengenyam  pendidikan sampai SMA dan tak perlu sekolah tinggi karna ujung-ujungnya kembali menjahit Topi, itulah gambaran teman2 sepermainanku yang merupakan berasal dari keluarga pengrajin Topi turun temurun. Konveksi topi menjadi penghasilan keluarga juga masyarakat setempat. Mereka sepulang sekolah membantu orang tuanya untuk produksi topi karna nantinya anak dan cucunya yang akan menjadi penerus usaha keluarga, tak hanya dia yang seperti itu anak-anak dikampung tersebut saat  usia remaja memang dididik orang tuanya untuk usaha Topi. Nenek teman dekatku sudah 40 tahun menjadi pengrajin topi berbagai model namun usahanya ini hanya cukup untuk keperluan makan dan menyekolahkan anaknya hingga SMA ada sebagian yang pesantren karna lokasi rumahnya dekat pesantren, Sebut saja Ma haji dan Pak haji suaminya yang sudah Lansia ini masih tetap mengerjakan usaha topi demi kelangsungan hidupnya juga untuk memberi makan anak yang mengaji dirumahnya.  aku mulai tergerak untuk membantu nenek ini untuk mengembangkan usahanya agar selalu ada pemesanan topi, selain mendapatkan keuntungan untuk aku pribadi, aku juga bisa membantu penghasilan Ma Haji. Rumahnya tidak jauh dengan rumahku yang memang daerah rumahku ini banyak konveksi baju tapi keluargaku tidak ada yang membuka konveksi meskipun ibuku seorang penjahit. Alhamdulillah sudah Satu tahun menekuni usaha Topi ini dan dipasarkan di Tanah Abang Blok A lt 3A los F no 83 bersama kawan dekatku.

Tidak ada komentar: